Powered by Blogger.

cantik itu relatif tergantung letak kamera dan intensitas cahaya

Friday, July 27, 2018

Dia lebih percaya diri bila dimaksud buruk, karena buruk itu absolut. Beda perihal dengan cantik yang mempunyai makna berlainan setiap orang tapi satu object. Hingga bila cantik dikonversikan ke software, cantik itu Beta version serta Buruk itu stable version. Dengan begitu, buruk tanpa perbincangan serta cantik debatable. Bila masih tetap memperdebatkan ke-jelek-an, bermakna orang yang memeperdebatkan ke-jelek-an manusia merupakan manusia amoral. Buruk kok dikomentarin, 4L4Y pul4k. kata teman saya itu.
Orang menilainya Luna Maya, Cut Tari serta Krisdayanti itu cantik buat pengagum mereka semasing, dia jadi buruk buat pembenci mereka bertiga. Bagaimana mereka tidak cantik, lah wong perawatan badan mereka yang habiskan juta-an rupiah setiap bulan. Belumlah perawatan medis (general cek up) di Singapura yang habiskan beberapa ribu dollar Singapura atau beberapa ribu Euro bila mereka operasi keperawanan di Perancis 😀

Semuanya mereka kerjakan supaya mereka “tampil” cantik. Saya catat kata tampak dengan sinyal petik untuk menegaskan jika mereka belumlah cantik sebelum dipuji orang yang lain jika mereka “cantik”. Mereka masih tetap terasa cantik karena sudah habiskan dana untuk tampak cantik. Masak telah habis segitu banyak tidak ada yang “bilang” cantik.

Posting ini di inspirasi dari dua buah komen yang ada di situsnya kang Jupri yang ada disini. Awal mulanya saya minta maaf pada kang Jupri karena belum mohon izin atas referensinya karena waktu telah mepet buat saya untuk menerbitkan suatu artikel lagi dan karena inspirasi tulisan ini dapat ada dengan cara tiba2 saat saya membaca komen2 yang ada di artikel itu. Mudah2an kang Jupri dapat maklum ada! : mrgreen : Disana ada dua orang pengkomentar yang memiliki saran yang bertentangan keduanya, yakni yang satu lebih suka dengan pelajaran Matematika, yang satu lebih suka dengan pelajaran PPKN, yang jaman saya sekolah SMA dahulu belumlah ada. Meskipun saya lebih memihak yang suka matematika, akan tetapi dalam artikel ini untuk tidak mempertentangkan dua buah pandangan berlainan yang relatif itu, akan tetapi artikel ini merupakan untuk menanyakan, apa dunia ini penuh dengan relativitas ataukah tidak?? Serta apa tidak ada tempat buat suatu keabsolutan?? Wah…. agak filosofis ya?? : mrgreen :

Relatif tidak cuma berlangsung pada dua pandangan yang bertentangan seperti diatas tapi juga meliputi permasalahan preferensi yang tidak bergantung pada satu preferensi saja. Contohnya seperti orang yang ganteng atau cantik, pasti ini dapat adalah hal yang relatif. Begitupun dengan orang2 yang buruk. Andaikata saya anda lihat Uma Thurman merupakan wanita yang cantik, apa anda meyakini jika kebanyakan orang laki2 serta wanita (terpenting yang lesbian) lihat Uma Thurman ini merupakan wanita yang cantik?? Apa anda meyakini jika tidak ada orang satupun didunia ini yang memandang Uma Thurman ini buruk?? Disini saya bicara cuma pada suatu object yakni : muka. Jadi disini kita bukan bicara permasalahan cantik hati atau cantik budi. Atau ambillah yang kebalikan 180o misalnya pelawak Omas (sori yang ini tidak ada linknya! : mrgreen : ) yang kerap jadi bulan2an ejekan rekan2 pelawaknya yang lainnya (yang kadang slapstick) diatas panggung karena mukanya yang “hancur2an”?? Apa anda meyakini jika semua orang didunia menilainya jika muka Omas tetap “hancur2an” (eufemisme dari kata “jelek”)??

Cobalah lihat mengenai website di kaskus tersebut : 10 Pembawa Berita Tv Paling cantik. Menurut saya mereka semuanya cantik. Penilaian cantik pada kaskus itu, berdasar pada “kesukaan”. Buat pengagum Grace Natalie, pasti suka senang ria serta buat yang menyukai dengan Frida Lidwina gundah gulana putra petir demikian tahu pujaannya ada di posisi nomer 8 begitupun buat pengagum pembawa berita yang lain. Serta buat saya Nina Melinda masih tetap utama


No comments:

Post a Comment

 

Popular Posts

Tags